Berbagi Pengalaman Menggunakan Linux Deepin
Sudah pernah mencoba linux? saya yakin banyak dari kalian sudah mencobanya, namun tentu dengan distro yang berbeda-beda, dari sekian banyak distro linux yang ada, akhirnya saya menemukan distro yang menurut saya sangat nyaman digunakan, user friendly, ringan dan sekaligus punya tampilan yang elegan, Deepin namanya.
Saya sebenarnya cukup lama menggunakan linux sebagai OS kedua saya (dual boot) kalau saya jenuh dengan windows, maka saya tinggal beralih ke linux, selain faktor tersebut, linux sendiri menurut saya lebih cepat dan nyaman untuk melkukan kegiatan pemrograman dan produktifitas.
Saya sebenarnya cukup lama menggunakan linux sebagai OS kedua saya (dual boot) kalau saya jenuh dengan windows, maka saya tinggal beralih ke linux, selain faktor tersebut, linux sendiri menurut saya lebih cepat dan nyaman untuk melkukan kegiatan pemrograman dan produktifitas.
Deepin sangat user friendly dan indah
Sebelum saya innstall Deepin sebelumnya saya pernah memakai Ubuntu, Mint dan Elementary OS, dari ketiganya saya tidak bertahan lama Ubuntu walaupun Distro nomor satu saat ini, namun entah kenapa saya bosan dalam 3 bulan, kemudian beralih ke Mint, malah belum sempat 2 minggu saya ganti lagi ke Elementary OS, walaupun saya cukup suka dengan interface dari Elementarym namun saya cukup sering terkena bugs, tentang grub booting yang memaksa saya menghapusnya,
Kemudian setelah saya coba mencari alternatif Distro linux lainya saya menemukan Deepin, pada waktu itu saya install Deepin versi 15.9 dan saya cukup kaget karena interfacenya begiu bagus, clean dan sangat user friendly, dalam waktu kurang dari beberapa jam saya sudah sangat terbiasa.
Dengan Dock yang simple, serta tampilan fluent yang cukup konsisten, dan yang paling saya suka adalah design pengaturan, notifikasi, status, yang dijadikan satu pada panel samping, walau terdengar akan sangat padat, namun pengaksesan bisa sangat mudah kok,
Selanjutnya pada tampilan menu (penampil aplikasi) juga dibuat sangat elegan dengan pilihan mode yang bisa kita pilih dengan sesuai selera, apakah mau full screen, atau menu jendela layaknya windows 7, kita juga bisa memilih aplikasi dijadikan grub=grub atau langsung tampilkan semua.
Oh iya satu lagi, tentang Dock, Deepin juga memberikan kita pilihan untuk merubah tampilan Dock ini menjadi Taskbar panjang seperti windows, jika kalian lebih nyaman menggunakan bar daripada dock.
Deepin Ringan dan Stabil
Selanjutnya dalam peforma, dapat saya katakan dalam penggunaan sejak Januari Deepin menurut saya sangat stabil dan cukup ringan di komputer tua saya, walau begitu jika kita membandingkan penggunaan Resource CPU mungkin sedikit lebih besar dibandingkan Elementary OS, walau presentasinya rata-ratany cuma selisih 4-5% sih.
Komputer saya menggunakan processor core i3 generasi ke 3 dengan ram 4GB saya dapat melakukan 4 - 6 task aplikasi yang berjalan bersamaan (editing gimp, browser, spotify, visual code, dll) tampa kendala dan berjalan mulus.
Deepin Aman Kok
Banya forum diluar sana yang mengatakan issue yang mempertanyakan mengenai keamanan privasi Deepin, tapi menurut saya Deepin sama saja kok dengan distro linux lainya, kalaupun ada permintaan data untuk statistik dari aplikasi-aplikasinya pasti akan ada popup pemberitahuan dulu, jadi saya tidak mengeti kenapa banyak yang bilang Deepin keamanan privasinya bermasalah.
Tapi pemakaian saya selama 5 bulan ini saya tidak mengalami masalah apapun kok mengenai issue ini, jadi saya rasa Deepin sama amanya dengan Distro yang lainya. walaupun Deepin dikembangkan di china bukan berarti Deepin melakukan hal demikian..
Mungkin itu dulu, dari saya mengenai Linux Deepin, jika kalian ada pertanyaan atau mungkin jika pernyataan saya diatas ada yang kurang benar, mari berdiskusi di kolom komentar.
tes
BalasHapusSaat baca tulisan ini saya sedang membuat disk boot via rufus. penasaran dengan deepin. terima kasih atas ulasannya. salam.
BalasHapus