MEN IN BLACK : INTERNATIONAL 2019 - Review Film
Siapa yang tidak tahu tentang Men In Black, Sebuah film legendaris yang benar-benar iconik bahkan samapai sekarang, dan pada tahun ini dibuatlah Men In Black "baru" yang bukalnya sebuah sequel atau prequel, namun masih dalam univers yang sama.
Men In Black : International 2019 bercerita tentang Molly atau Agen M yang diperankan oleh Tessa Thompson, yang terobsesi dengan Men In Black dan sepanjang 20 tahun menarinya, hingga akhirnya menemukan dan berhasil masuk menjadi anggota MIB New York, Namun untuk diterima sepenuhnya Agen M harus melakukan masa Trial terlebih dahulu dan dikirmlah dia ke Cabang London, bersama dengan agen H, salah satu agen MIB yang paling hebat disana, mendapatkan misi untuk mengawal salah satu petinggi allien namun sayang misi ini gagal, dan malah melebar ke sesuatu yang lebih dalam.
Saya sendiri sangat menyukai film Men In Black versi pendahulunya, bahkan merupakan film masa kecil yang cukup mempengaruhi imaginasi dan pemikiran saya. dari sini saja saya sudah tidak memiliki ekspektasi apapun di film terbarunya, karena saya sangsi bahwa film ini akan mampu mengungguli pendahulunya.
Dan yah setelah menonton, tidak ada kesan mendalam apapun kecuali beberapa perasaan nostalgia menyenangkan timbul kembali, walaupun begitu Men In Black International 2019 ini bukanlah film yang buruk-buruk sekali seperti yang disampaikan para kritikus film lainya, menurut saya masih layak tonton dan bisa cukup menghibur, walau tentu saja bukanlah sebuah film yang bisa membuat kalian akan teringat-ingat setelah menontonya.
Sebenarnya pada awal-awal film, F. Gary Gray cukup baik membangun setup serta perkenalan, walau seharusnya bisa lebih lagi mengulik soal pendalaman karakter-karakter utamnya, terutama Agen M sendiri, dan setalah mencapai titik dimana aksi dan sajian film dimulai, entah kenpa terasa sangat kodian, naskah dengan plot terlampau biasa, sangat tertebak dan yah.. sekali lagi tidak meninggalkan kesan apapun.
Naskahnya sendiri, yang ditulis oleh Matt Holloway dan Art Marcum, selai plotnya yang kodian, MIB International 2019 ini juga seperti berusaha sekali menjadi lucu, namun sayang kurang dieksekusi dengan baik, walau sedikit tertutupi oleh klopnya kemistri antara kedua tokoh utamanya agen M dan agent H, Tessa Thompson dan Chris Hemsworth yang terbilang cukup apik memerankanya.
Menyoal cinematogafi, dan beberpa titk efek CGI yang dinilai buruk oleh banyak kritikus, harus saya bilang disini saya setuju, dengan teknologi yang jauh lebih modern, harusnya mata kita jauh lebih dimanjakan lagi, Men in Black 2019 malah hanya melangkah 1 langkah saja dari pendahulunya yang sudah rilis 1997.
Saya cukup bingung untuk mengkritisi atau memuji mana lagi dari film ini, seperti yang saya bilang tadi, benar-benar film medioker, sangat mudah dilupakan, tidak meninggalkan kesan yang dalam bagi saya pribadi.
Yah cukup itu saja yang bisa saya uraikan, maaf terlalu singkat, kesimpulanya adalah apakah MIB : International 2019 adalah film bagus? menurut saya Kurang, namun masih layak tonton.
Men In Black : International 2019 bercerita tentang Molly atau Agen M yang diperankan oleh Tessa Thompson, yang terobsesi dengan Men In Black dan sepanjang 20 tahun menarinya, hingga akhirnya menemukan dan berhasil masuk menjadi anggota MIB New York, Namun untuk diterima sepenuhnya Agen M harus melakukan masa Trial terlebih dahulu dan dikirmlah dia ke Cabang London, bersama dengan agen H, salah satu agen MIB yang paling hebat disana, mendapatkan misi untuk mengawal salah satu petinggi allien namun sayang misi ini gagal, dan malah melebar ke sesuatu yang lebih dalam.
Saya sendiri sangat menyukai film Men In Black versi pendahulunya, bahkan merupakan film masa kecil yang cukup mempengaruhi imaginasi dan pemikiran saya. dari sini saja saya sudah tidak memiliki ekspektasi apapun di film terbarunya, karena saya sangsi bahwa film ini akan mampu mengungguli pendahulunya.
Dan yah setelah menonton, tidak ada kesan mendalam apapun kecuali beberapa perasaan nostalgia menyenangkan timbul kembali, walaupun begitu Men In Black International 2019 ini bukanlah film yang buruk-buruk sekali seperti yang disampaikan para kritikus film lainya, menurut saya masih layak tonton dan bisa cukup menghibur, walau tentu saja bukanlah sebuah film yang bisa membuat kalian akan teringat-ingat setelah menontonya.
Sebenarnya pada awal-awal film, F. Gary Gray cukup baik membangun setup serta perkenalan, walau seharusnya bisa lebih lagi mengulik soal pendalaman karakter-karakter utamnya, terutama Agen M sendiri, dan setalah mencapai titik dimana aksi dan sajian film dimulai, entah kenpa terasa sangat kodian, naskah dengan plot terlampau biasa, sangat tertebak dan yah.. sekali lagi tidak meninggalkan kesan apapun.
Naskahnya sendiri, yang ditulis oleh Matt Holloway dan Art Marcum, selai plotnya yang kodian, MIB International 2019 ini juga seperti berusaha sekali menjadi lucu, namun sayang kurang dieksekusi dengan baik, walau sedikit tertutupi oleh klopnya kemistri antara kedua tokoh utamanya agen M dan agent H, Tessa Thompson dan Chris Hemsworth yang terbilang cukup apik memerankanya.
Menyoal cinematogafi, dan beberpa titk efek CGI yang dinilai buruk oleh banyak kritikus, harus saya bilang disini saya setuju, dengan teknologi yang jauh lebih modern, harusnya mata kita jauh lebih dimanjakan lagi, Men in Black 2019 malah hanya melangkah 1 langkah saja dari pendahulunya yang sudah rilis 1997.
Saya cukup bingung untuk mengkritisi atau memuji mana lagi dari film ini, seperti yang saya bilang tadi, benar-benar film medioker, sangat mudah dilupakan, tidak meninggalkan kesan yang dalam bagi saya pribadi.
Yah cukup itu saja yang bisa saya uraikan, maaf terlalu singkat, kesimpulanya adalah apakah MIB : International 2019 adalah film bagus? menurut saya Kurang, namun masih layak tonton.
Judul : MEN IN BLACK INTERNATIONAL 2019
Posting Komentar untuk "MEN IN BLACK : INTERNATIONAL 2019 - Review Film"
Jangan Lupa untuk centang NOTIFY ME atau BERI TAHU SAYA agar kalian tahu bahwa saya sudah membalas atau menjawab pertanyaan kalian.